Berawal dari coba-coba dan hanya ingin tahu seperti apa menggunakan kacamata VR, akhirnya saya memilih membeli Head Mount Second Generation di Lazada. Saya juga sadar dengan menebus produk ini seharga 140 ribu, saya tidak berani memiliki ekspektasi berlebih. Dengan waktu pengiriman 2 hari, akhirnya produk ini berada di tangan saya dengan kemasan yang sangat rapi, disertai bubble wrap, dan di isolasi dengan sangat rapi. Saking rapinya, sampai saya kesulitan membukanya..
Di dalam dusnya pun tidak ada isi selain kacamata VR, dan magnet yang harus dipasang sendiri.
Di bagian depan VR terdapat lubang-lubang kecil yang saya baca di buku petunjuknya bertujuan untuk ventilasi udara agar panas yang disebabkan oleh handphone dapat segera berkurang atau paling tidak, tidak semakin panas.
Di bagian kirinya, terdapat seperti ring, yang didalamnya dipasangkan oleh magnet jadi seperti ada daya tarik-menarik. Ini bertujuan jika ring yang berada di sebelah iri VR ini, jika ditarik ke bawah, akam menimbul perbedaan daya magnet sehingga dapat dijadikan kontrol ke handphone, jadi seakan-akan kita menekan layar handphone. Sedangkan untuk mengarahkannya, cukup dengan arahkan kepala kita ke arah yang kita tuju.
Kacamata VR ini menggunakan lensa berbentuk kotak yang diyakini memiliki sudut pandangan yang lebih baik daripada lensa yang berbentuk bulat. Saya sendiri tidak merasakan bedanya pada saat menggunakannya. Hanya saja, saya agak kesulitan mendapatkan gambar yang fokus, oia saya menggunakan Xiaomi Redmi Note 3.
Di bagian atas terdapat alat pengaturan kelebaran lensa. Jadi jika kita menggunakan handphone yang berlayar 4", kita bisa atur jarak lensa antara kanan dan kiri sehingga mendapatkan gambar yang pas.
Dari beberapa hal di kacamata VR ini, saya agak menyesalkan penggunaan bahan untuk menahan handphone pada saat digunakan didalam VR. Bahannya menggunakan semacam tentakel pada gurita, sehingga dapat menahan bagian belakang handphone. Namun yang saya rasakan, ketahanannya tidak sempurna, sampai-sampai handphone saya selalu miring atau bahkan terlepas. Mungkin juga ini disebabkan oleh bahan bagian belakang handphone yang tidak mendukung. Sedangkan pada saat saya menggunakan case tambahan yang berbahan seperti kaca, penahan handphonenya dapat bekerja jauh lebih maksimal.
Untuk tali strapnya, cukup nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama, karena menggunakan 3 tali strap di kanan, kiri dan atas yang panjangnya dapat diatur manual. Jika menggunakan kacamata juga cukup nyaman, tapi tidak dalam jangka waktu yang lebih lama.
Untuk tali strapnya, cukup nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama, karena menggunakan 3 tali strap di kanan, kiri dan atas yang panjangnya dapat diatur manual. Jika menggunakan kacamata juga cukup nyaman, tapi tidak dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kalau dibandingkan dengan VR milik Samsung, pasti jauh sekali bedanya. DIsamping VR ini tidak ada softwarenya, bahannya pun terkesan apa adanya. Yaah, dengan harga 140 ribu, saya juga tidak berharap banyak. Tapi kalau hanya ingin mencoba sensasi menggunakan VR, produk ini layak beli kok. Saya sudah mencoba bermain insidious 3, Sisters, Chair In A Room, VR Cinema, hingga Cardboard, semuanya dapat dijalankan dengan kualitas yang lumayan.
No comments:
Post a Comment