Monday, April 13, 2015

Asus Transformer T100TA Bermasalah

Saya dapat pengalaman baru tentang Asus Transformer T100TA. Ternyata unit saya mengalami kerusakan...lagi... Sebenarnya saya agak malas berbagi cerita mengenai hal ini, karena unit ini hanya efektif berada di tangan saya, dan saya gunakan selama sebulan selama Bulan Maret. Karena pada tanggal 8 April 2015 kemarin, unit saya kembali menginap di Service Center Asus di STC Senayan karena tidak ada tampilan. 

Gambar diambil dari Google

Gambar diambil dari Google

Padahal malam hari setelah saya pakai dan saya shutdown, tidak ada indikasi kerusakan apapun. Ternyata pada pagi harinya di tanggal 8 April tersebut, unit saya tidak bisa digunakan. Pada saat saya menekan tombol power, lampu indikator power berkedip, lampu indikator kamera depan juga menyala tetapi tidak mati (menyala terus). Sedangkan lampu indikator di power berkedipnya hanya sebentar seakan mengindikasikan berhentinya proses booting. Saya sudah coba berulang kali, tapi hasilnya tetap sama. Saya juga sudah mencoba unit sambil di charge, tapi hasilnya sama saja. Alhasil, saya mencoba untuk menelpon Asus Center, dan disarankan untuk membawa ke Service Center. 

Hingga saat ini, unit saya belum selesai dikerjakan, karena menurut statusnya sedang dalam perbaikan. Akhirnya saya berinisiatif untuk menelpon lagi Asus Center untuk menanyakan kejelasan unit saya dan kalau bisa memberikan saran. Karena menurut saya pribadi, kondisi seperti ini sangat merugikan konsumen. Disamping buang waktu, saya merasa cukup dirugikan dengan kerusakan yang jaraknya tidak begitu jauh dari kerusakan pertama. Apalagi jika mengingat biaya yang tidak sedikit dikeluarkan untuk menebus unit ini. Saya yakin, tidak semua produk Asus Transformer T100TA bermasalah seperti unit yang saya punya. 

Ada beberapa saran yang saya sampaikan ke pihak Asus antara lain :

  • Untuk penggunaan status, kalau bisa dibedakan antara "sedang dalam pengecekan", "sedang menunggu part", dan "sedang dalam perbaikan". Karena jika status kita sedang dalam perbaikan, otomatis kita akan berpikir unit kita SEDANG diperbaiki dan tidak akan membutuhkan waktu lama. Jika statusnya sedang menunggu part, kita juga bisa berpikir bahwa pihak tehnisi sedang menunggu kedatangan spare part yang memang asalnya bukan dari Indonesia, melainkan dari Taiwan. Hal ini pasti dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi saya rasa, penggunaan kalimat dalam menuliskan status juga otomatis akan mempermudah kerja dari pihak Customer Service Asus.
  • Pihak Asus selalu mengatakan jika unit telah selesai dikerjakan, konsumen akan segera diberi kabar bahwa unit telah selesai diperbaiki. Kenyataannya, dari kerusakan unit saya yang pertama, saya TIDAK dikabari mengenai selesainya perbaikan unit saya. Karena saya sendiri yang berinisiatif untuk menelpon. Ada baiknya jika pihak Asus jika tidak sempat memberi kabar via telpon/sms, ada baiknya diberi kabar via email. Buat apa konsumen dimintai nama emailnya jika tidak dimanfaatkan...Mungkin Asus bisa mencontoh Lazada yang dalam tiap prosesnya selalu mengabari via email, walaupun terkadang updatenya agak sedikit terlambat.
  • Untuk unit yang mengalami kerusakan lebih dari sekali, baik itu kerusakan yang sama ataupun tidak, sebaiknya diberikan prosedur yang baru. Misalnya dalam pengerjaannya diprioritaskan atau jika unit sudah parah akan mendapatkan penggantian unit baru. Itupun jika kerusakan tidak disebabkan oleh persona konsumen. Karena jika hanya mengandalkan service gratis saja, bagaimana jika unit usianya sudah lebih dari setahun/masa garansi habis? Otomatis hal ini akan sangat merugikan konsumen karena berarti unitnya praktis hanya bisa digunakan selama setahun saja. Padahal para konsumen pasti berharap mendapatkan unit yang berkualitas baik dari Asus. Setiap produk pasti ada cacatnya, dan mungkin masih normal jika perhitungannya dari produksi 1000, ada 100-150 unit yang cacat.  
Saya sebagai konsumen hanya bisa berharap pihak Asus bisa memahami kegelisahan hati saya mengenai produk Asus. Karena jujur saja, saya punya 3 unit notebook merk Asus. Itu karena saya percaya pada kualitas Asus dan yakin Asus tidak akan mengecewakan konsumennya. 

Mungkin hal-hal seperti ini terkesannya sepele. Tapi jika ingin menjadi besar, kita harus selalu memperhatikan sesuatu yang kecil dulu kan...

No comments:

Post a Comment