Mungkin saya termasuk terlambat mereview device ini, tapi
menurut saya, masih cukup layak untuk diperhitungkan dan masih bisa bersaing
dengan produk lainnya. Awal saya melihat unit ini, saya tidak terlalu yakin
dengan kualitas suara yang dihasilkan. Alasannya adalah, bentuk speaker ini
yang bulat dan terkesan “dipaksakan” penempatannya. Yang saya tahu, prinsip
dasar speaker yang baik adalah bentuknya yang kotak , dengan bahan kayu yang
baik, serta memberikan ruang bagi tiap komponennya. Tetapi perkiraan saya
lumayan meleset, yaahh walaupun kualitas suara yang dihasilkan pun belum bisa
dibilang terbaik dikelasnya. Tapi menurut saya pribadi, kualitas suaranya sudah
mampu menyaingi speaker aktif sekelas simbadda seri cst 8800N yang saya pakai.
Bass yang dihasilkan memang tidak sekuat dentuman dari Simbadda, tapi terkesan
warm dan tidak melelahkan telinga. Wajar jika saya menilai kekuatan dentuman
Simbadda lebih kuat, karena Simbadda ini menggunakan konsumsi listrik yang
lebih besar, serta penempatan bassnya yang memang terpisah, satu subwoofer dan
2 tweet (tidak seperti Harman Kardon yang penempatan bass dan lainnya berada
dalam satu unit).
Di sebelah kiri speaker terdapat indikator power yang akan berkedip pada saat daya baterai akan habis.
Di sebelah kanan ada indikator bluetooth yang jika masih berkedip, berarti bluetooth belum terkoneksi.
Di bagian atas, terdapat volume untuk membesarkan dan mengecilkan suara.
Dual passive bass terdapat di bagian belakang speaker.
Di bagian belakang terdapat colokan power dan usb yang hingga sekarang, saya juga belum tahu kegunaannya.
Mungkin karena adanya dual passive bass pada Harman Kardon
yang dapat menghasilkan dentuman bass yang warm
tapi tetap enak didengar meskipun dalam jangka waktu yang lama. Sebelum
saya mereview lebih dalam, ada baiknya jika saya memberikan spesifikasinya
terlebih dahulu.
Spesifikasi Lengkap :
Jumlah Channel
4
Transducers
2 x 3” woofers, 2 x 3/4” tweeters, 2 x passive radiators
Bi-amplification
4 x 15W
SPL Maksimum
95dB @1m
Kebutuhan Daya
100 – 240V AC, 50/60 Hz
Power adaptor
19V, 2.0A
Built-in battery
3.7V, 2600mAh, Cylindrical Lithium-ion rechargeable battery
Konsumsi daya
38W Maximum< 1W standby
Speaker impedance
4 ohm per speaker
Respon frekuensi
60Hz – 20kHz
Rentang frekuensi
2402MHz – 2480MHz
Daya transmisi
>4dBm
Modulation
GFSK/4-DQPSK/8-DPSK
Konektivitas
Bluetooth 3.0 A2DP v1.3 AVRCP v1.5
Dimensi
(Dia x W x H) 280mm x 161mm x 260mm
Saya tidak begitu mengerti tentang satuan modul, respon
frekuensi, atau apapun mengenai suara. Saya hanya akan memberikan penilaian
menurut saya pribadi, dan telinga saya Sendiri (dijamin ga minjem telinga orang
lain). Speaker Harman Kardon Onyx Studio ini memiliki portabilitas yang sangat
baik, mulai dari dimensinya yang mudah dibawa dan dipindahkan, baterai yang
bisa diisi ulang serta baterainya yang mampu bertahan kurang lebih hingga 5 jam
tergantung dari pemakaiannya (tinggi rendahnya volume sangat berpengaruh kepada
ketahanan baterainya). Pada saat mengisi ulang, kira-kira dibutuhkan waktu selama
2-3 jam. Adanya konektivitas berupa Bluetooth 3.0 tentu sangat membantu
penggunaannya dimanapun kita berada. Karena device music seharga 150 ribu pun
sudah banyak yang menyediakan fitur Bluetooth, jadi dapat dipastikan akan mudah
terkoneksi pada speaker ini.
Ada kelebihan, pasti juga akan ada kelemahannya. Kapasitas baterai
yang bisa dibilang kecil merupakan salah satu kelemahannya. Untuk anda yang
sangat menyukai mendengarkan musik mungkin akan sedikit terganggu pada saat
asyik mendengarkan musik kesukaan anda, tiba-tiba speaker akan mati karena
kehabisan daya. Walaupun disediakan indikator pada tombol powernya yang akan
berkedip jika daya baterai akan habis. Konektivitas yang hanya menyediakan Bluetooth
saja juga menjadi salah satu kekurangan speaker ini. Selain itu, saya rasa hal
lainnya masih dapat dimaklumi mengingat harga yang ditawarkan saat ini juga
sudah tidak terlalu mahal dibandingkan harga pada awal penjualannya.
Dapat saya simpulkan, kelebihan speaker ini antara lain :
- Bentuk yang kompak sehingga mudah dibawa kemanapun
- Konektivitas bluetooth yang memudahkan terhubung ke berbagai device
- Adanya baterai yang bisa di charge ulang sehingga dapat dipakai di berbagai tempat tanpa kesulitan daya
- Suara yang nyaman sehingga tidak melelahkan telinga jika mendengarkan musik dalam waktu yang lama
Serta kelemahannya yaitu :
- Kapasitas baterai yang relatif kecil, sehingga dapat mengganggu keasyikan pada saat mendengarkan musik
- Bentuk yang kecil sehingga terkesan memaksakan dalam penempatan dual passive bass-nya serta tweetnya
No comments:
Post a Comment